Jumat, 26 April 2024

Blog

Ngopi Samida Hyang di Bangbayang
Kabar Khas

Ngopi Samida Hyang di Bangbayang

    Salah satu sudut di Bangbayang. (Foto-foto: AP Sutarwan) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki sejumlah destinasi wisata yang unik dan menarik. Tersebar di seluruh wilayah, baik di timur, barat, tengah maupun selatan dan utara Sumedang. Salah satunya, Kampung Wisata Bangbayang, di Kecamatan Situraja. Menurut catatan apakabar.news, sebelumnya, wilayah yang dekat dengan Kawasan Waduk Jatigede ini, sama sekali tidak dikenal.  Juga tidak dilirik banyak orang. Tapi kini, sudah jauh berbeda keadaannya. “Sekarang, tiap akhir pekan dan hari libur nasional, banyak wisatawan yang datang,” kata Umar, Kepala Desa Bangbayang, beberapa waktu lalu. Kampung Wisata Bangbayang tidak menjual seni budaya seperti kampung wisata lainnya. Yang dijual di sini adalah keindahan alam peg...
Khidmat dan Hangat, Upacara HUT ke-76 RI di Ukraina
Kabar Hangat

Khidmat dan Hangat, Upacara HUT ke-76 RI di Ukraina

Duta Besar dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi, memimpin upacara HUT ke-76 RI di Kiev, Ukraina. (Foto: Noe Firman). KIEV.- Suasana hidmat begitu terasa ketika bendera Merah Putih dikibarkan di halaman Wisma Duta, Kiev, Ukaraina, Rabu (17/8/2021). Pengibaran Sangsaka Merah Putih dan kumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi agenda utama upacara HUT ke 76 Kemerdekaan Indonesia di lingkungan KBRI Kiev. Dihadiri 50 peserta yang terdiri dari para staf KBRI dan warga negara Indonesia di Kiev dan sekitarnya, upacara dipimpin Duta Besar dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi. Wartawan apakabar.news  Noe Firman, yang hadir dalam acara tersebut  melaporkan,  cuaca Kiev yang cerah juga menambah keha...
Sayyid Muhammad bin Holla
Kabar Khas

Sayyid Muhammad bin Holla

Nama Karel Frederik Holle (1829-1896) begitu akrab bagi siapa saja yang punya minat pada bidang perkebunan teh, sastra Sunda, pendidikan, filologi atau sejarah di Jawa Barat.  Lelaki kelahiran  Amsterdam, Belanda ini memang memiliki perhatian pada banyak bidang. Dibandingkan orang-orang Belanda pada umumnya saat itu, Holle dikenal sangat dekat dengan orang-orang pribumi. Dia berbaur dengan masyarakat di Garut dan terbiasa menggunakan pakaian seperti mereka. Bahkan pernah suatu ketika, rekannya kaget ketika bertemu Holle di perkebunan dengan berpakaian layaknya penduduk setempat. Sesuatu yang tidak biasa bagi orang-orang Eropa yang disebut-sebut berperadaban lebih maju. “Akan tetapi kita juga harus merlihat, Holle beradaptasi begitu rupa karena punya tujuan tertentu. Dia sedan...
Belanda Melihat Sunda. Bagaimana Menurut Kita?
Kabar Wacana

Belanda Melihat Sunda. Bagaimana Menurut Kita?

Penerbit Layung   Saya menulis ini dalam rangka mempengaruhi Anda agar lekas-lekas memiliki buku ini. Saya sudah tuntas membacanya. Hasilnya? Saya mendapatkan ilmu sosial yang berharga. BEBERAPA minggu sebelum mendapatkan buku “Puisi Sunda Zaman Belanda” ini saya melihat tayangan di laman Facebook Dr. Hawe Setiawan. Saya tidak terlalu tertarik dengan judulnya. Bukannya saya tak menghargai puisi, tetapi saya berpikir itu bukan buku skala prioritas yang harus diburu. Dua hari kemudian Dr. Hawe Setiawan tiba-tiba masuk ke rumah saya. Bangun tidur siang saya diberikan buku itu, kemudian saya membaca kata pengantarnya. Saya terperangah karena buku karya orang Belanda Tom van den Berge bukan kumpulan sajak, melainkan karya ilmiah tentang kehidupan masyarakat Sunda dengan pendekatan il...
Meski dalam Kemelut, Pendidikan Harus Berlanjut
Kabar Khas

Meski dalam Kemelut, Pendidikan Harus Berlanjut

Anak-nak Cimenyan bersiap menuju Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Majalengka   Dede Heriawan (11) masih saja terjaga pada Sabtu (24/7/2021) malam itu. Kedua orangtua dan adik-adiknya sudah terlelap ketika jarum jam menunjukkan angka 21.00. Beberapa kali dia mengubah posisi tubuhnya, tapi kantuk tidak juga datang. Padahal dia sangat ingin segera tidur nyenyak. Dede tidak ingin menunggu lama datangnya matahari esok pagi. Dia gelisah membayangkan perjalanan jauh yang akan ditempuhnya pada hari Minggu (25/7/2021). Sebab kali ini bukan perjalanan biasa. Dede tidak akan segera pulang lagi dalam waktu cukup lama. Akan meninggalkan keluarganya, yang mendiami rumah -lebih tepatnya menyerupai gubuk- di pinggir kebun milik orang lain di Kampung Cikawari Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupate...
Sanghyang Kenit, Susur Gua di Citarum Purba
Kabar Khas

Sanghyang Kenit, Susur Gua di Citarum Purba

Foto: ESS Dalam masyarakat Sunda, kata “hyang” sering digunakan sebagai ungkapan penghormatan kepada eksistensi spiritual tak kasatmata. Bisa berupa tempat atau benda yang dianggap memiliki kekuatan supranatural. Lazimnya di depan kata ini ditempatkan “sang” yang juga menunjukkan sikap memuliakan. Maka, betapa banyak nama tempat atau benda yang didahului sebutan sanghyang. Di wilayah Kabupaten Bandung Barat, setidaknya terdapat empat tempat berjuluk sanghyang. Dikenal karena menawarkan keindahan yang menjadi hiburan bagi ruhani. Ada Sanghyang Tikoro, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Poek dan Sanghyang Kenit. Semuanya berada di kawasan Waduk Saguling. Nama para hyang itu kini banyak wara-wiri di media sosial, sebagai tujuan wisata alam yang eksotis. Dari keempat lokasi bersangkutan, Sanghy...
Dari Cisanti, Sungai Terpanjang Itu Bermula
Kabar Khas

Dari Cisanti, Sungai Terpanjang Itu Bermula

  Situ Cisanti adalah hulu Sungai Citarum yang tenang dan bersih, di kaki Gunung Wayang. Kilometer 0 Citarum itu berada di Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung. Berjarak sekitar 50 kilometer di selatan pusat Kota Bandung, Cisanti bisa ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Luas area situ sekitar 5 hektare, yang berada dalam kawasan seluas10 hektare. Air yang memenuhi danau, berasal dari tujuh mata air yang tidak pernah kering, yaitu mata air Citarum, Cikoleberes, Cikahuripan, Cihaliwung, Cisadane, Cikawudukan, dan Cisanti. Debit airnya mencapai 200-400 liter/detik. Dari tujuh mata air tersebut, Cikahuripan dan Citarum terbilang stimewa. Posisi keduanya berdekatan, dan membentuk genangan serupa kolam sebelum akhirnya bermuara di danau. Juga ada p...
Curug yang Indah, Ojek yang Ekstrim
Kabar Khas

Curug yang Indah, Ojek yang Ekstrim

Lebih dari sepuluh tahun lalu, kami pernah mengujungi Curug Malela yang terletak di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kab. Bandung Barat ini. Kondisi dulu dengan sekarang sudah jauh berubah. Terutama pada kemudahan akses jalan menuju lokasi dan fasilitas di curug yang sering disebuat sebagai Niagara mini itu. Dulu, tempat wisata ini sepi pengunjung dan tidak tertata sebagai mana mestinya. Pelancong mulai banyak berdatangan seiring mewabahnya medsos. Banyak postingan mengulas curug di Sunga Cidadap ini. Terlebih setelah Pemprov Jabar menyuntikkan dana Rp 2,5 miliar dan menatanya pada 2019. Jumlah wisatawan melonjak,   berkisar antara 4.000-5.000 orang per bulan. Meski kemudian sempat tergangggu dengan wabah corona. Jarak tempuh pusat Kota Bandung sekitar 70 kilo...
Stop Perburuan Gigi Hiu Raksasa, Warga Ingin Punya Museum
Kabar Utama

Stop Perburuan Gigi Hiu Raksasa, Warga Ingin Punya Museum

Anda pernah mendengar istilah “huntu gelap”? Dalam bahasa Sunda, “huntu” berarti gigi dan “gelap” adalah petir. Gigi petir merupakan sebutan berbau mitos tentang gigi berdaya rusak dahsyat, setiap  kali petir manyambar dengan suara menakutkan. Gigi tajam itulah yang membuat pohon hangus dan tumbang, nyawa orang melayang. Akan tetapi di kawasan Jampang Surade Kabupaten Sukabumi, istilah ini begitu populer dan berdaya tarik rupiah yang tinggi. Ya, huntu gelap menjadi harta yang diburu banyak orang untuk dijual dengan harga mahal. Perburuan semakin menjadi-jadi ketika masyarakat didesak kebutuhan ekonomi akibat wabah corona. “Huntu gelap atau gigi petir adalah sebutan lain untuk fosil gigi hiu purba yang banyak ditemukan di Sukabumi selatan. Benda tersebut tersebar di berbagai tempat, ya ...
Pekerja Temukan Rahang Paus Purba di Ciguha Sukabumi
Kabar Utama

Pekerja Temukan Rahang Paus Purba di Ciguha Sukabumi

PADA hari Kamis (4/2/2021)  siang itu, Uten (44) seperti biasa mengemudikan backhoe, mengeruk  tanah untuk pembangunan tempat wisata air water boom di Kampung Ciguha Desa  Ciracap Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Tiba-tiba bucket (pengeruk) alat berat itu menyentuh benda besar dan keras. Ternyata tulang belulang berwarna putih kusam. Uten memberitahukan temuan tersebut kepada pemilik lahan. Kegiatan di lokasi itu kemudian dihentikan, untuk menghindari kerusakan pada material temuan. Tulang belulang tersebut dikuburkan kembali di tempat semula. Laporan singkat pun dilayangkan kepada pihak Museum Geologi Bandung. Empat hari kemudian sebuah tim dari museum itu sudah berada di Ciguha. “Menurut perkiraan sementara, tulang belulang itu merupakan fosil bagian rahang dari p...