Selasa, 19 Maret 2024

Kang Emil : Eril akan Berkurban di Gaza

BANDUNG,. – Sebagai upaya melanjutkan keteladanan almarhum Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) di masa hidupnya, keluarga Ridwan Kamil akan menunaikan ibadah kurban berupa penyembelihan sejumlah hewan kurban di Gaza, Palestina.

Rencana itu dikemukakan Kang Emil  -sapaan akrab Ridwan Kamil= saat menerima rombongan Syekh Belal Jamal Kamil Habil dari Palestina, dan pengurus Aman Palestin Indonesia yang dipimpin Ustadz Miftahudin Kamil, di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (24/6).

Dalam dialog itu, Syekh Belal dan Ustadz Miftahudin menyampaikan salam takziah dari Kementerian Wakaf dan Agama serta tokoh Islam Palestina di Gaza. Juga menghaturkan ucapan terimakasih atas pembangunan Mesjid Syekh Ajlin, yang desain arsitektur dan penggalangan dananya diprakarsai Kang Emill. Ustadz Miftahudin menyatakan menyambut baik rencana Ridwan Kamil yang akan hadir dalam peresmian mesjid tersebut.

“Kami juga berterimakasih atas rencana Pak Ridwan Kamil yang akan menyembelih hewan kurban atas nama almarhum Eril dan keluarga di Gaza pada momentum Idul Adha,” kata Miftahudin.

Berkaitan dengan ikhtiar penyelesaian pembangunan Mesjid Syekh Ajlin yang kini tinggal sekitar 20 persen lagi, Kang Emil mengemukakan, akan membantu ikhtiar berupa rekomendasi penggalangan dana ke daerah-daerah di Jabar melalui berbagai aktivitas yang dilakukan Aman Palestin Indonesia.

“Insya Allah saya akan ke Gaza menghadiri acara peresmian Mesjid Syekh Ajlin. Ini sekaligus sebagai penghargaan balasan dari kami sekeluarga atas atensi dan doa warga Palestina di Gaza khususnya terhadap syahidnya Eril,” tutur Ridwan Kamil.

Hikmah dari Eril

Menyinggung tentang hikmah dari banyaknya orang yang takziah untuk Eril, Kang Emil mengungkapkan,  hikmahnya secara spiritual ternyata banyak dan nyaris tidak terduga.

“Eril adalah seorang mahasiswa yang biasa-biasa. Saya, sebagai orangtuanya sungguh kaget setelah Eril wafat, ternyata dia luar biasa. Amal salehnya, kebaikannya, luar biasa. Mungkin Allah ingin memberi hikmah pelajaran kepada kita yang masih hidup. Ya, itulah sosok Eril sebagai manusia yang seharusnya begitu. Artinya, harus beribadah, beramal saleh, dan memberi keteladanan,” katanya.

Diceritakannya, Eril sering berbuat baik atau bersedekah tanpa orangtuanya tahu. Pernah suatu ketika pulang ke rumah, wajahnya luka-luka. Dia tidak berkata apa adanya saat ditanya orangtuanya. Padahal Eril baru saja berkelahi membantu tukang ojek yang dikeroyok.

“Pernah dalam acara wisuda, membantu menyeberangkan jalan orang lain yang sulit menyeberang tanpa tahu orang yang dibantunya. Eril berprinsip, tangan kanan bersedekah, sedapat mungkin tangan kiri tidak mengetahuinya,” ujarnya. Dia menambahkan kini sudah ada 10 lagu dan sejumlah puisi dari masyarakat tentang Eril. Juga ada ide dari para  seniman untuk mendaurulang ribuan kembang ucapan duka cita menjadi karya seni.* (Achmad Setiyaji)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: