Sabtu, 27 April 2024

Kabar Khas

Dua Jamban Umum di Hari Toilet Sedunia
Kabar Khas

Dua Jamban Umum di Hari Toilet Sedunia

  PERINGATAN Hari Toilet Sedunia pada 19 November kali ini, terasa istimewa bagi aktivis “kampung” seperti Nina Danny Natawidjaja dan Harti Saeni Alwarokil Jannah. Apa pasal? Melalui gerakan Indonesia Empathize (Inem) mereka berhasil mewujudkan pembangunan dua jamban umum di  Kampung Pondok Buahbatu, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Dua sarana MCK komunal tersebut merupakan hasil penggalangan dana dari para dermawan berbagai kota.  “Alhamdulillah, dengan kerja sama banyak pihak dan kepedulian para dermawan, kita bisa menghadirkan dua jamban umum ini. Tentu manfaatnya besar bagi upaya perbaikan sanitasi dan agar hidup warga lebih sehat,” ujar Nina, Pembina Inem. Gerakan ini merupakan sayap organisasi perempuan Yayasan Odesa Indonesia. Pada peresmian jamban umum itu, ...
Suku Sasak, Kesetiaan Lima Belas Generasi
Kabar Khas

Suku Sasak, Kesetiaan Lima Belas Generasi

JANGAN bayangkan perkampungan Suku Sasak, penduduk asli Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), berada di hutan belantara yang jauh dari keramaian. Perkampungan adat seluas   ha itu berada di pinggir jalan raya beraspal mulus, berdekatan dengan keriuhan kota. Tepatnya berlokasi di Dusun Sade, Desa Rembitan, Kec. Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Hanya sekitar 20 atau 30 menit dari Bandar Udara Internasional Lombok. Perkampungan ini memang tampak mencolok. Atap rumah adat yang terbuat dari ilalang dan sebagian berdinding anyaman bambu, menyeruak dan menjadi ciri khas yang langsung menyita perhatian pengunjung. Sementara lantainyas beralaskan tanah. “Selamat Datang di Dusun Sasak Sade Rembitan Lombok” bunyi tulisan di atas gerbang perkampungan menyambut para tamu. “Kampung kami m...
Batujaya, Kota Seribu Candi
Kabar Khas

Batujaya, Kota Seribu Candi

KETIKA arkeolog Ayat Rohaedi  memimpim kuliah kerja lapangan (KKL) mahasiswa UI di Cibuaya Kab. Karawang tahun 1984, dia nyelonong ke Batujaya sekitar 20 km sebelah barat daya lokasi KKL. Ayat tertarik dengan informasi warga tentang banyaknya onggokan tanah yang membusut di Batujaya. Masyarakat setempat menyebutnya unur. Kata itu merupakan penjawaan dari kata Sunda 'hunyur' yang berarti 'busut'. Dapat diartikan pula bukit kecil. Bersama dua mahasiswa, adik kandung sastrawa Ajip Rosidi ini menjelajahi lokasi yang ditunjukkan warga. "Berdasarkan pencatatan sementara, di daerah seluas sekitar 5 kilometer persegi itu terdapat tidak kurang dari 25 unur. Ada yang besar, ada juga yang kecil," ujar Mang Ayat -sapaan akrabnya- dalam memoarnya "65=67 Catatan Acak-acakan dan Catatan Apa Adanya...
Bocah Bertelur, Balon Sarung dan Ratusan Buku
Kabar Khas

Bocah Bertelur, Balon Sarung dan Ratusan Buku

SEPERTI biasa pada Sabtu pagi, Irsyad (5) merapikan tasnya, bersiap untuk mengikuti kegiatan Sekolah Sabtu-Minggu (Samin). Tapi kali ini bukan hanya buku dan alat tulis yang dibawa, namun juga sarung. Lokasi belajarnya pun cukup jauh di Kampung Cisanggarung Desa Cikadut, sekitar 1,5 kilometer dari tempat tinggalnya di Kampung Singkur Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Ketika mobil Chevrolet Blazer bak terbuka tiba untuk menjemputnya, Irsyad menghambur dari teras rumah. “Mobilna datang, mobilna datang,” teriaknya. Tidak lama kemudian belasan anak sudah berada di atas kendaraan tersebut. Tubuh mereka terguncang ditingkahi tawa saat Blazer merah itu turun naik menapaki perbukitan. Hari Sabtu (14/11/2020) itu memang hari istimewa. Bukan hanya bagi anak-anak Singkur, tapi...
Teroris yang Beraksi di Subuh Hari
Kabar Khas

Teroris yang Beraksi di Subuh Hari

SEGERA  setelah Perang Shiffin (37 H) yang melibatkan pihak Imam Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah, muncul kelompok yang tidak puas terhadap kedua kubu tersebut. Mereka yang kemudian dikenal dengan sebutan Khawarij itu, menganggap ada tiga orang yang bertanggung jawab atas segala keburukan yaitu Imam Ali, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Amr bin Ash. Khawarij menghukumi ketiganya sebagai kafir dan karenanya harus dibunuh. Maka bersekutulah tiga orang Kahwarij untuk membunuh tiga tokoh tersebut. Dengan keyakinan perbuatannya merupakan jalan suci dan diridhai Allah untuk menyelamatkan umat, mereka berbagi tugas dan merancang siasat. Mereka bertemu di depan Kabah dan berumpah di hadapan rumah suci milik Allah itu. Barak bin Abdullah akan membunuh Amr bin Ash (orang kepercayaan Muawiyah bin ...
Abu Dzar, Kematian Tragis Tokoh Anti-Korupsi
Kabar Khas

Abu Dzar, Kematian Tragis Tokoh Anti-Korupsi

KEMATIAN tokoh anti-korupsi itu sungguh tragis. Padang pasir Rabadzah yang panas menyaksikan dengan pedih. Napas Abu Dzar Alghifari semakin melemah. Lalu menghilang seperti disapu angin gurun. Hanya istrinya yang menunggui dengan setia hingga saat-saat terakhir. Tidak ada sehelai kain kafan pun yang dimiliki  perempuan tersebut untuk membungkus jasad Abu Dzar.  Tidak ada peralatan dan tenaga yang cukup untuk menggali liang lahat, bagi  peristirahatan terakhir lelaki yang sepanjang hidupnya  mengobarkan perlawanan atas  rezim tiran itu. Kematian yang sudah begitu dekat, tidak membuatnya menjadi luluh dan melunak. Sikap tegasnya terhadap pemerintah yang korup tetap terjaga. Pesan terakhir pada istrinya adalah: jangan bungkus tubuhku dengan kain yang berasal dari ...
Sehari, Dua Kepala Daerah di Jabar Diperiksa KPK
Kabar Khas, Kabar Utama

Sehari, Dua Kepala Daerah di Jabar Diperiksa KPK

BANDUNG.- Dalam sehari, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua kepala daerah di Jawa Barat yaitu Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, pada kasus yang berbeda. Keduanya memenuhi panggilan dan  datang ke Gedung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Barat, di Kota Bandung, Kamis (12/11/2020) Aa Umbara mendatangi Gedung BPKP Jawa Barat sekitar pukul 12.30 WIB. Ketika awak media bertanya kepadaya, Aa  tidak banyak bicara.  “Tunggu saja hasil pemerriksaan. Nanti saja, sekarang belum beres,” kata Aa yang mengenakan kemeja batik warna biru. Belum jelas dalam kasus apa Aa diperiksa. Bagi Aa ini adalah pemanggilan kedua kalinya oleh KPK. Sebelumnya, tanggal 10 November 2020 lalu. Pada hari yang sama, KPK juga memanggil Wali...
Misteri Mohamad Ramdan, Gugur atau….?
Kabar Khas

Misteri Mohamad Ramdan, Gugur atau….?

ANDA tahu Jalan Mohamad Ramdan di Kota Bandung? Itu jalan yang cukup terkenal. Di ujung selatannya ditandai dengan patung ikan, dan bersambung ke Jln. BKR yang memanjang dari barat ke timur. Mohamad Ramdan adalah rekan Mohamad Toha, yang berjuang di front Bandung Selatan pada masa revolusi setelah kemerdekaan. Menurut kisah yang selama ini beredar, Ramdan gugur sebelum Toha berhasil meledakkan gudang mesiu Belanda di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada 11 Juli 1946. Tapi ada versi lain yang menyebutkan Ramdan tidak gugur dan masih hidup hingga 1955. Karim DP, wartawan perang masa itu, menulis,  pada10 Juli 1946 sekitar pukul 21.45 malam, tiga barisan perjuangan rakyat bersenjata mendapat perintah dari pimpinan Majelis Pusat Perjuangan Priangan (MP3) untuk menyerang pertahanan Belan...
Sanitasi Warga, Antara “Sepiteng” dan Paralon
Kabar Khas

Sanitasi Warga, Antara “Sepiteng” dan Paralon

PIPA paralon ukuran 2 inci dengan panjang sekitar 6 meter itu menjulur dari atas ke bawah. Ujungnya hampir menyentuh sisi kiri teras rumah Asep Dadang (30). Lalu berbelok menyusuri celah sempit rumah tersebut, melingkar ke belakang dan turun lurus, hingga berakhir di sebuah sungai kecil. Pipa yang panjangnya lebih dari 25 meter itu, bukanlah saluran air bersih. Melainkan kanal pembuangan kotoran. Paralon itu milik tetangganya, yang berumah di tanah lebih tingggi persis di atas rumah Asep. Tidak berbeda, keluarga Asep juga melakukan hal yang sama untuk urusan pembuangan limbah harian manusia. “Memang kebanyakan rumah di sini membuang kotorannya ke sungai lewat pipa paralon. Jarang yang punya ‘sepiteng’. Rasanya lebih praktis saja,” ujar pedagang sayur keliling warga  RT 02 RW 14 Po...
Endang Karmas, Perobek Bendera Belanda
Kabar Khas

Endang Karmas, Perobek Bendera Belanda

SEBUAH keributan terjadi di Gedung DENIS (kini Bank BJBN Jln. Braga Kota Bandung). Insiden yang diperkirakan berlangsung bulam September-Oktober 1945 itu, dipicu tindakan sejumlah orang Belanda yang mengibarkan bendera merah putih biru di puncak gedung tersebut. Perbuatan itu memancing reaksi dari masyarakat yang sedang berada dalam euforia kemerdekaan. Mereka berteriak-teriak penuh kemarahan. Kemudian, sekumpulan pemuda pejuang merangsek masuk ke Gedung DENIS. Perkelahian tidak dapat dihindarkan antara para pejuang dengan tentara Belanda dan tentara Jepang. Orang-orang Jepang berada di tempat tersebut karena diminta pihak Belanda. Hubungan kedua penjajah tersebut saling memanfaatkan. Di tengah keributan itulah, seorang remaja bernama Endang Karmas datang dan menerobos kerumunan. Dia b...