Minggu, 5 Mei 2024

Kabar Khas

Nabi dan Pemeluk Agama Lain
Kabar Khas

Nabi dan Pemeluk Agama Lain

NABI Muhammad diutus Allah SWT untuk menebar kasih sayang ke seluruh semesta. Karenanya misi itu diapliksikan baik dalam kebijakan sebagai pemimpin tertinggi umat maupun dalam akhlak sehari-harinya. Pada Piagam Madinah, tercermin sikap Nabi di tengah-tengah perbedaan dan keragaman. Dalam surat perdamaian dengan kaum Kristen  Najran, tampak sikap toleransi dan kesungguhan untuk melindungi mereka yang berbeda keyakinan. Antara lain Nabi menulis: “Bagi penduduk Najran dan sekitarnya, jaminan Allah dan Rasul-Nya diberikan untuk keselamatan jiwa, harta, agama, gereja-gereja, pendeta-pendeta, uskup-uskup, orang-orang yang hadir dan orang-orang tidak hadir dari mereka”. Ketika pasukan Islam memasuki Yerusalem, Palestina, Khalifah Umar bin Khattab menulis perjanjian: “….Saya memberikan ja...
Dewi Sartika: Mulanya Dianggap Pembawa Sial (1)
Kabar Khas

Dewi Sartika: Mulanya Dianggap Pembawa Sial (1)

NAMA Dewi Sartika dikenal luas sebagai salah seorang pejuang di bidang pendidikan, terutama untuk kaum pe­rempuan. Namun, tidak banyak yang tahu, menak Sunda yang lahir di Cicalengka tanggal 4 Desember 1884 itu meninggalkan jejak tertulis berupa sebuah buku. Buku yang naskah aslinya disimpan di Belanda itu beredar di kalangan yang sangat terbatas. Untuk memperingati kelahirannya, apakabar.news mengupas kandungan buku tersebut dalam tiga tulisan. -Redaksi BUKU dalam format digital itu tampak lusuh. Pada sampulnya tertulis ”Boekoe Kaoetamaan Istri Karangan Dewi Sartika Goeroe sakola istri di Bandoeng (Loeang piwoeroek djeung pangadjaran)”. Buku itu terdiri atas 28 halaman yang dibagi ke dalam lima bab. Meskipun setiap bab tidak memiliki judul tersendiri, benang merah tema pemikiran penul...
Ciuman Sang Nabi
Kabar Khas

Ciuman Sang Nabi

BURUH. Selalu saja menarik untuk diperbincangkan. Kelas semut pekerja ini berkali-kali menjadi inspirasi penting dalam sejarah peradaban manusia. Bahkan pada tingkat tertentu telah melahirkan berbagai gerakan revolusi di mana-mana, dengan tema ekstrim pertentangan antarkelas.  Indonesia pernah menjadi tempat eksperimen pertentangan antarkelas, tapi tidak  berhasil. Sebab kondisi yang disyaratkan tidak terpenuhi. Pertentangan tajam seperti di tempat lain memang tidak pernah terjadi di negeri ini, antara buruh dan pemilik modal atau antara petani dan pemilik lahan, yang memantik api revolusi. Meski demikian tidak berarti nasib buruh berada dalam kondisi sejahtera dan berkeadilan. Situasi yang jomplang antara dua status itu menjadi kenyataan sehari-hari. Upah buruh jauh tertingga...
Tani Pekarangan, Inovasi Realistis di Masa Pandemi
Kabar Khas

Tani Pekarangan, Inovasi Realistis di Masa Pandemi

WAJAH Odin (47) pagi itu tampak berbinar. Ratusan bibit pohon kelor yang berada di samping rumahnya, sudah siap dikirim kepada pembeli. Itu berarti warga Kampung Cadasgantung, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung tersebut, akan menerima imbalan dari hasil ketekunannya. Odin adalah salah satu dari 72 warga penghuni 13 rumah di kampung itu, yang kehidupannya memprihatinkan. Kemiskinan dan keterbelakangan sosial mendera kehidupan mereka. Meskipun tempat tinggal mereka tidak terlalu jauh dari Jln.  A.H. Nasution betulan Sindanglaya Kota Bandung. Dia tidak memiliki pekerjaan tetap. Kadang menjadi buruh tani, kadang juga  bekerja menambang batu. Dengan bekerja serabutan, penghasilan yang didapatnya tidak menentu. Odin tidak memiliki keahlian lain untuk memperbaiki...
Nabi Bukanlah Pelaknat, Dia Pembawa Rahmat
Kabar Khas

Nabi Bukanlah Pelaknat, Dia Pembawa Rahmat

SUATU ketika  beberapa sahabat Nabi memohon kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulallah, berdoalah untuk kebinasaan orang-orang musyrik!” Mereka meyakini  doa itu akan segera terkabul karena disampaikan Nabi Muhammad, kekasih Allah SWT. Mungkin para sahabat jengkel dengan perilaku kaum musyrikin Quraisy ketika itu. Lalu apa jawab Nabi yang mulia? Mendapat permintaan seperti itu, Rasulullah hanya tersenyum kemudian berujar, “Sesungguhnya aku tidak diutus sebagai tukang laknat. Sesungguhnya aku diutus sebagai pembawa rahmat.” Hadis ini terkenal di kalangan kaum Muslimin.  Diriwayatkan Imam Muslim al-Qusyairi al-Naisaburi. Jawaban Nabi mempertegas kembali bahwa kehadirannya untuk menebar kebaikan bagi seluruh alam semesta. Tanpa kecuali. Seperti diisyaratkan dalam Alquran: “Dan Kami tidak mengu...
Betulkah Pangeran Kornel Memprotes HW Daendels?
Kabar Khas

Betulkah Pangeran Kornel Memprotes HW Daendels?

BAGI Anda yang melakukan perjalanan antara Bandung dan Sumedang lewat Cadas Pangeran, akan disambut patung dua orang yang sedang berhadapan. Patung yang memisahkan jalur atas dan bawah itu, mengambarkan Pangeran Kornel yang bersalaman dengan Gubernur Jenderal Hindia BelandaHerman Willem Daendels menggunakan tangan kiri. Tangan kananya memegang hulu keris Nagasasra yang terselip dipinggang. Sikap Bupati Sumedang bernama asli Pangeran Kusumadinata IX tersebut, adalah bentuk protes kepada Daendels atas penderitaan rakyat dalam membangun jalan raya pos di wilayah Sumedang, yang menimbulkan banyak korban jiwa. Akibat protes itu, Daendels kemudian meminta pasukan zeni menggunakan bahan peledak untuk membobol bukit cadas yang akan dipakai jalan. Kisah heroik itu terpelihara sekian lama di ten...
Nabi pun Minta Maaf dan Bayar Ganti Rugi
Kabar Khas

Nabi pun Minta Maaf dan Bayar Ganti Rugi

DALAM sebuah ekspedisi di tahun 630 M atau 8 H, Nabi Muhammad mengirim Khalid bin Walid untuk mengajak suku Bani Jadzimah masuk Islam. Sejumlah sahabat Nabi ikut serta bersama Khalid. Setelah sampai di tujuan, diketahui ternyata Bani Jadhima sudah masuk Islam. Tapi Khalid malah memerintahkan agar mereka ditawan. Meskipun anggota pasukannya  mengingatkan, Khalid tetap pada keputusannya. Bahkan dia melakukan tindakan berlebihan, mengeksekusi mati sebagian besar laki-laki suku tersebut. Segera saja anggota pasukan tersebut melaporkan perbuatan Khalid kepada Nabi. Setelah mengetahui duduk persoalannya secara jelas, bukan main kecewa dan marahnya Nabi atas tindakan sadis itu. Lalu beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa, “Ya Allah aku berlepas tangan dari apa yang dilakukan Khalid...
Gamelan Sari Oneng, Milik Sukabumi Dititipkan di Sumedang
Kabar Khas

Gamelan Sari Oneng, Milik Sukabumi Dititipkan di Sumedang

SALAH satu ikon Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) adalah Gamelan Sari Oneng Parakansalak. Menurut penuturan pihak museum dan cerita yang selama ini beredar, gamelan tersebut pernah melanglang buana ke beberapa negara Barat. Juga pernah menjadi alat musik yang menduduki posisi istimewa di tengah masyarakat, khususnya di Sukabumi. Kekaguman terhadap gamalen itu diungkapkan pula CEO The Lodge Group,  Heni Smith. “Kami tertarik dengan koleksi museum ini dan ingin mengelolanya secara lebih profesional,” katanya usai penandatanganan kerja sama antara perusahaan tersebut dan Yayasan Nazhir  Wakaf Pangeran Sumedang dalam pengelolaan MPGU, di Bale Agung Srimanganti, beberapa waktu lalu. Namun meski alat musik tradisional itu sudah sekian lama berada di MPGU, ternyata bukanlah milik Kabu...
Nabi dan Menanam Pohon
Kabar Khas

Nabi dan Menanam Pohon

BANYAK jalan mendapatkan pahala. Begitulah pesan tersirat yang disampaikan Nabi. Bukan tanpa alasan, sebab betapa beragamnya cara yang dapat dilakukan orang untuk meraih ganjaran dan disenangi Allah. Salah satunya adalah kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, menanam pohon. "Jika kiamat tiba," kata Nabi yang mulia, "sementara di tangan salah seorang kalian tergenggam sebatang anak pohon kurma, dan ia tidak bisa tumbuh jika tidak ditanam, maka tanamlah. Sebab dengan cara seperti itu, kau akan meraih pahala". Bayangkan, ketika hari terakhir akan tiba saja, kesempatan menanam pohon itu tidak boleh disia-siakan. Persoalannya bukan lagi pada siapa yang akan menikmati hasil tanamannya secara fisik, melainkan nilai yang lebih tinggi dari sekadar itu.  Pada kesempatan lain beliau ber...
Menanam Pohon, Perbuatan Mulia
Kabar Khas

Menanam Pohon, Perbuatan Mulia

SETIAP tanggal 28 November, diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Penetapannya dilakukan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24  Tahun 2008. Tujuannya supaya  pemerintah dan masyarakat peduli bahwa menanam pohon itu penting bagi kelangsungan hidup. Apalagi waktu itu keadaan krisis lingkungan semakin parah. Jika dirangkum, masalah makronya adalah perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lain. Akibat dari keadaan itu, Indonesia semakin mengalami krisis sumber daya alam. Pertanian juga semakin minim produktivitas dan tragisnya lingkungan hidup semakin rusak. Pohon adalah sumber kehidupan. Makhluk hidup butuh air, karena itu butuh pohon. Kita butuh hidup tanpa bencana banjir atau angin kencang, kita ...