Sabtu, 27 April 2024

Khabib Kian Dekat Jadi yang Terbesar

                                                                                                                                        Khabib Nurmagomedov (Foto: UFC)

ABU DHABI.- Khabib Nurmagomedov kian dekat jadi pemain terbesar sepanjang masa (Greatest of All Time/GOAT) Mixed Martial Arts (MMA/Seni Beladiri Campuran) jika mampu mengalahkan Justin Gaethje pada penyatuan gelar juara dunia kelas ringan UFC (Ultimate Fighting Championship) di Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (24/10/2020) pukul 19.00 waktu setempat atau Minggu (25/10/2020) pukul 1.00 WIB.

Nurmagomedov saat ini adalah pemegang juara dunia kelas ringan UFC. Petarung asal Rusia berumur 32 tahun tersebut memiliki rekor menang-kalah yang mengesankan, yakni 28-0 (28 kemenangan beruntun dengan tanpa pernah kalah sekalipun).

Sementara, Gaethje adalah pemegang juara interim kelas ringan UFC. Petarung asal Amerika Serikat (AS) tersebut memiliki rekor menang-kalah 22-2. “Khabib adalah superstar besar. Jika dia mengalahkan Justin (Gaethje), dia menuju ke arah GOAT,” kata Presiden UFC, Dana White seperti dikutip BBC.

Sementara itu, Nurmagomedov mengungkapkan dirinya akan pensiun jika berhasil mencapai rekor menang-kalah 30-0. Ia ingin mencapai status seperti Muhammad Ali atau Mike Tyson yang jadi petinju terbesar sepanjang masa.

“Saya tidak tahu jika saya bisa menjadi seperti keduanya (Ali dan Tyson). Saya hanya ingin menang di setiap pertandingan,” ucapnya.

“Ketika saya memutuskan pensiun, saya ingin pensiun sebagai petarung yang tak terbantahkan, tidak terkalahkan di kelas ringan UFC,” tegasnya.

Petarungan melawan Justin Gaethje menjadi pertarungan pertama Khabib Nurmagomedov tanpa didampingi ayahnya dan pelatih Abdulmanap. Ayah Khabib yang berumur 57 tahun meninggal dunia pada Juli 2020 karena komplikasi virus corona (Covid-19).

”Hal terpenting buat saya adalah tetap dekat dengan keluarga dan teman-teman. Karena hari ini Anda adalah juara dunia tapi besok segalanya bisa berubah,” tutur Nurmagomedov.

Tarung batal

Setelah mengalahkan Dustin Poirier pada September 2019, Nurmagomedov direncanakan menghadapi  Tony Ferguson pada perebutan kelas ringan UFC, April 2020. Namun, pertarungan tersebut dibatalkan, bahkan hingga lima kali karena pandemi virus corona (Covid-19).

Ferguson akhirnya bertarung melawan Gaethje pada perebutan gelar juara kelas ringan interim UFC, 9 Mei 2020. Gaethje meraih kemenangan technical knock out (TKO) pada ronde kelima. Bagi Gaethje, ini adalah penampilan terbaik sepanjang kariernya. “Saya seharusnya tidak di sini. Ini seharusnya bagi Tony Ferguson,” kata Gaethje yang seharusnya ia bertarung melawan Khabib Nurmagomedov.

“Saya adalah seorang petarung. Saya selalu memperlihatkan dalam sorotan lampu. Itulah yang akan saya lalukan. Pada laga Sabtu nanti (melawan Khabib Nurmagomedov), saya akan memberikan segalanya, mengeluarkan seluruh kemampuan saya dan bangga dengan penampilan saya,” tegasnya.

Gaethje bukan hanya jago dalam cabang olah raga gulat tapi juga pukulannya sangat keras. Ia memenangi empat laga terakhirnya dengan knockout (KO). Ditanya soal Gaethje, Nurmagomedov hanya berucap, “Dia mengetahui gulat lebih bagus dibandingkan Conor (McGregor), Dustin (Poirier) dan pemain lainnya. Tapi, bagaimana jika bergulat selama 25 menit?”

“Mereka semua bagus ketika pertarungan berdiri (stand up) tapi ketika saya merangkul mereka, hal itu sedikit berubah. Bahkan, ketika saya berusaha membanting mereka, pertahanan mereka bagus. Untuk itu, saya mempersiapkan diri saya untuk membanting mereka selama 100 kali,” jelas Khabib. (Edi Purwanto)***

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: