Jumat, 29 Maret 2024

Yaqut Diharapkan Tebar Moderasi Beragama

Yaqut Cholil Qoumas. (Instagram @gusyaqut)

JAKARTA.- Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan para menteri barunya, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020).  Ini adalah reshuffle kabinet pertama Jokowi untuk Kabinet Indonesia Maju. Selain memilih nama-nama baru untuk menjadi pembantunya, Jokowi juga melakukan pergeseran nama lama untuk menjabat posisi baru.

Terdapat enam menteri baru, yaitu Tri Rismaharini ( Menteri Sosial),  Sakti Wahyu Trenggono  (Menteri Kelautan dan Perikanan), Sandiaga Uno (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), dan M Lutfi (Menteri Perdagangan).

Di antara enam wajah baru tersebut, munculnya Yaqut Cholil Qoumas merupakan kejutan.  Nama Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu, sebelemunya tidak disebut-sebut. Wakil rakyat di Senayan pun menanggapi sosok baru Menteri Agama ini.

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily mengungkapkan, sosok Yaqut Cholil Quomas memang cocok mengemban tugas  sebagai Menag. “Kita berharap pandangan Yaqut Cholil Quomas terkait keagamaan, dapat menebarkan moderasi dalam beragama,” tuturnya.

Anggota Fraksi Partai Golkar ini pun mengaku sudah mengenal sosok Yakut cukup lama. Menurutnya, Yaqut  berhasil membina organisasi yang konsisten menjaga keberagaman di Indonesia.  Baik Ace maupun Yakut adalah kader organisasi pemuda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Menurutnya,  selama ini GP Ansor telah menunjukkan pandangannya sebagai organisasi yang konsisten merawat beragaman di Indonesia.  “Saya mengucapkan selamat  kepada Mas Yaqut sebagai Menag menggantikan Pak Fachrul Razi,” ungkapnya.

Tantangan berat

Nama lain yang jadi sorotan adalah  Budi Gunadi Sadikin yang dipercaya  sebagai Menteri Kesehatan. Budi sendiri bukanlah orang yang punya latar belakang di bidang kesehatan. Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menilai akan ada tantangan berat bagi Menkes baru terutama terkait penanganan pandemi Covid-19.

Upaya penanganan pandemic Covid-19, katanya, merupakan pekerjaan rumah yang berat bagi Menkes. Dia berharap, Budi bisa menanganiya secara lebih baik dan mampu melakukan reformasi sistem kesehatan masyarakat selama dan pasca pandemic.

Kurniasih berharap, Budi meneruskan apa yang sudah dikerjakan Terawan dan dibahas bersama DPR. Yaitu mengenai mitigasi pandemi Covid-19 dan vaksinasi. (Pri)***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: