Jumat, 29 Maret 2024

PBNU Sebut Macron Ancam Perdamaian Dunia

JAKARTA.-  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengaitkan tindakan terorisme dengan Islam. Peryataan seperti itu tendensius dan mengancam perdamaian dunia.

“Mempropagandakan bahwa Islam merupakan agama ekstremis, adalah tindakan tidak benar. Pernyataan Macron merupakan pernyataan yang sangat provokatif, tendensius dan menggelorakan islamophobia yang berdampak terhadap perdamaian dunia,” kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, dalam keterangannya, Sabtu (31/10/2020).

PBNU sangat menyayangkan pernyataan dan sikap Emmanual Macron yang menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Padahal tindakan perorangan tidak bisa digeneralisir sebagai ajaran agama. “Ekstremisme tidak ada kaitannya sama sekali dengan agama,” tegasnya.

Harus dihormati

Dikatakan Helmy, tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan oleh semua agama termasuk Islam. PBNU juga mengecam pemenggalan seoramng guru sejarah di Prancis. Cara-cara kekerasan, apapun bentuknya, tidak dapat dibenarkan dalam ajaran agama Islam. Termasuk juga ajaran agama lainnya.

“Kami juga mengecam keras pemenggalan terhadap seorang guru di Prancis. Sebagai umat beragama, kita harus taat dan menghormati hukum yang berlaku. Umat Islam jangan terprovokasi dan menahan diri sembari mengupayakan solusi terbaik,” katanya.

Kemudian Helmy menjelaskan, dalam ajaran Islam, ada larangan menggambar sosok Nabi Muhammad SAW. Keyakinan tersebut harus dihormati. Pemeluk agama harus saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing. Kebebasan berpendapat harus dijalankan di atas koridor yang tidak melukai, menyakiti dan mencederai keyakinan pihak lain. (Sup)***

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: