Jumat, 29 Maret 2024

Serka Suyanto dan Aksi Berbagi Pohon

Serka Suyanto. Foto: apakabar.news

AKSI menanam pohon untuk Kawasan Bandung Utara (KBU) harus lebih diperbanyak lagi. Pasalnya, sebagian besar banjir yang menimpa kawasan Bandung Raya disebabkan erosi di kawasan pertanian KBU. Salahsatu lokasi yang penting mendapatkan perhatian adalah Kecamatan Cimenyan. Demikian  dikatakan Sersan Kepala (Serka) Suyanto, Komandan Subsektor 17 Sektor 22 Citarum Harum saat berkegiatan bersama para pemuda-pemudi dari Kota Bandung yang sedang memperingati Hari Sumpah Pemuda.

“Saya dan teman-teman di Satgas Citarum Harum melihat keadaan pertanian yang kurang pohon. Pertanian didominasi sayuran. Ketidakseimbangan antara tanaman kecil dan tanaman tinggi ini yang kemudian menjadi masalah,” kata Suyanto kepada apakabar.news, saat kegiatan bersama para relawan mahasiswa yang berhimpun dalam organisasi Odesa Institut, Rabu (28/10/2020) di Kampung Merak Dampit, Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Menurut Suyanto, kegiatan berbagi bibit kepada petani dan menanam pohon di area publik mutlak dilakukan dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Karena ribuan hektar lahan banyak yang tidak lagi berpohon. Selain menanam, Suyanto dengan tim Satgas Citarum Harum juga aktif mengontrol, bahkan pada musim kemarau menyiram setiap pohon yang ditanam di pingir jalan.

“Siapapun yang menanam, kita harus mendukungnya. Bentuk dukungan terbaiknya adalah mengawasi dan merawat sampai benar-benar tumbuh,” kata Suyanto.

Dalam peringatan Sumpah Pemuda itu, Suyanto berharap banyak warga di perkotaan mulai terketuk hatinya untuk sama-sama menyelamatkan lingkungan dengan terlibat mendukung pembagian bibit kepada para petani. Menurutnya, banyak petani di Cimenyan yang senang menerima bantuan bibit tanaman buah seperti melinjo, sukun, manggis, durian, nangka, sirsak. Termasuk juga banyak yang suka menanam kelor karena mengetahui manfaat gizinya.

“Saya banyak terlibat aksi dengan Yayasan Odesa Indonesia dan ini sangat baik untuk diteruskan karena setiap gerakan bermaksud mendorong para petani. Strategi ini efektif manakala petani sendiri yang memiliki kesadaran. Nah, tinggal warga kota bandung yang harus lebih banyak membantu menyediakan bibit,” ujar Suyanto. (Faiz Manshur)***

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: