Rabu, 24 April 2024

Hari Santri, Semiliar Sholawat untuk Keselamatan

BANDUNG.- Peringatan Hari Santri 2020 berlangsung di tengah pandem Covid-19. Karena itu kegiatannya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini digelar secara online melalui Zoom dengan tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat”. Acara utama, pembacaan 1 miliar sholawat nariyah, sholawat thibbil qulub, dan doa tolak bala’ secara serentak oleh warga NU sedunia pada Kamis (22/10/2020) pukul 19.30 WIB.

“Pembacaan sholawat dan doa tersebut diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri menuju Indonesia yang kuat, berdaulat, dan segera diberi keselamatan dari pandemi Covid-19,” ujar  KH. Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dalam pernyataan resminya seperti dikutip laman nu.or.id.

Menurut Said Aqil, Indonesia yang adil, makmur serta berdaulat adalah cita-cita luhur di tengah dunia yang berubah dan bergerak dinamis dan menjadi tanpa batas. Cita-cita itu harus diraih dengan sejumlah langkah dan strategi yang bersifat simultan dan strategis.

Sebagai sebuah komunitas, jejaring organisasi dan juga pergerakan, santri terbukti mampu menjadi salah satu aktor utama dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari jerat kolonialisme. Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang mendinamisasi kehidupan masyarakat sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis.

Pertarungan global

Dikatakan, santri hari ini dan santri di masa yang akan datang harus mampu menjawab tantangan zaman. Santri diharapkan mampu memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban dan memiliki kecintaan terhadap tanah air yang tinggi serta mampu mewujudkan kemandirian Indonesia dengan daya saing yang tinggi.

Santri tidak hanya mampu mengaji tetapi dituntut untuk mampu menguasai berbagai bidang strategis, produktif dan progresif dalam berbagai hal serta mampu menampilkan model kepemimpinan nasional yang mengedepankan kepentingan bangsa. Dalam konteks Indonesia dan dunia yang sedang menghadapi pandemi ini, santri harus mengambil peran untuk berjihad memberikan sumbangsih terbaiknya untuk membantu menaggulangi wabah covid-19.

“Jika dulu fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari dimaksudkan untuk melawan kolonialisme dan penjajahan, maka jihad hari ini adalah bersatu melawan wabah agar kita semua diberi keselamatan dan kesehatan.   Sehingga ‘Santri Sehat, Indonesia Kuat’ menjadi  visi bersama untuk mengabdi pada Negeri, membangun, menjaga, dan merawat Ibu Pertiwi,” katanya.

Seperti diketahui, Hari Santri diresmikan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Peringatan tersebut dilaksanakan setiap tanggal 22 Oktober merujuk pada Fatwa dan Resolusi Jihad KH Muhammad Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, ketika berupaya keras menghalau Belanda yang ingin  menjajah kembali Indonesia.  (Sup)***

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: