Selasa, 3 Desember 2024

Dua Kejutan Besar di Liga Inggris

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (goal.com}

Oleh: Edi Purwanto, Pengamat Sepakbola

JUARA bertahan Liverpool dan Manchester United secara mengejutkan menelan kekalahan telak pada lanjutan Liga Inggris, Senin (5/10/2020) WIB. The Reds, julukan Liverpool, dihancurkan tuan rumah Aston Villa 2-7 (1-4) di Stadion Villa Park, Birmingham, Inggris. Sejam sebelumnya, The Red Devils, julukan Manchester United, dilibas Tottenham Hotspurs 1-6 (1-4) di Stadion Old Trafford, Manchester.

Liverpool yang tidak diperkuat bintang asal Senegal Sadio Mane karena terpapar virus corona (Covid-19) dan kiper andalan Alisson Becker (cedera bahu) tidak mampu menahan gempuran The Claret & Blue Army, julukan Aston Villa.

Posisi Mane digantikan Diogo Jota yang dibeli dari Wolverhampton Wanderers dengan harga 41 juta poundsterling (Rp 783 miliar) pada September 2020. Jota bersama Mohamed Salah dan Roberto Firmino berusaha menggempur pertahanan Villa.  Namun, trisula FJS (Firmino, Jola, Salah) kalah tajam dibandingkan para penyerang Villa yang dihuni Jack Grealish, Ollie Watkins dan Trezeguet.

Tujuh gol Aston Villa dicetak melalui trigol (hat-trick) Ollie Watkins pada menit keempat, 22 dan 39, John McGinn (35), Ross Barkley (55), dan dwigol (brace) Jack Grealish (66, 75). Sementara, dua gol Liverpool dicetak Mohamed Salah (33, 60).

Ini adalah kekalahan juara bertahan Liga Inggris terburuk dalam 67 tahun terakhir atau sejak Sunderland mengalahkan Arsenal 7-1 pada September 1953. Dengan hasil tersebut Liverpool tertahan di peringkat kelima dengan 9 poin dari empat laga, sementara Villa menempati peringkat kedua dengan nilai sempurna 9 dari tiga laga.

Pelatih Aston Villa, Dean Smith mengatakan para pemainnya tampil luara biasa. Mereka mampu menerapkan rencana dan taktik pertandingan dengan sempurna. “Hari ini adalah hari terbaik bagi kami. Para pemain berusaha keras. Penyesalan terbesar kami adalah tidak ada suporter bersama kami,” ujar Smith kepada Sky Sports:

“Saya berharap para suporter bisa menikmati pertandingan ini di rumahnya masing-masing. Ini pencapaian luar biasa buat para pemain. Mereka benar-benar bekerja keras,” tambah pelatih asal Inggris berumur 49 tahun tersebut.

“Jika Anda tidak bekerja keras melawan Liverpool, mereka akan mengalahkan Anda karena mereka diperkuat para pemain berbakat yang luar biasa. Bahkan, ketika kedudukan 5-2, Anda masih tidak yakin bahwa skor tersebut cukup untuk memenangi pertandingan. Karena Liverpool tim bagus,” tegasnya.

Smith memuji penampilan Ollie Watkins yang mencetak trigol ke gawang Liverpool: “Dia memiliki bakat luar biasa. Saya merasa kami banyak belajar dari musim lalu. Musim ini, kami menambah kualitas tim dengan memasukkan pemain dengan bakat bagus,” ucapnya.

Ketika ditanya soal start sempurna Aston Villa di Liga Inggris musim ini dengan meraih tiga kemenangan beruntun yakni mengalahkan Sheffield United 1-0 (22 September), Fulham 3-0 (28 September), dan Liverpool 7-2, Smith mengatakan itu hasil yang luar biasa. “Malam ini, kami akan menikmatinya karena hasil seperti ini tidak akan datang terlalu sering. Setelah libur internasional, kami percaya diri (melanjutkan penampilan bagus di Liga Inggris),” tuturnya.

Ya, Liga Inggris akan libur selama dua pekan karena ada pertandingan internasional (Liga Negara-Negara Eropa). Kompetisi kasta tertinggi di Negeri Ratu Elizabeth tersebut akan dilanjutkan kembali pada 17 Oktober dengan laga besar (big match) antara pimpinan klasemen Everton melawan juara bertahan Liverpool di Stadion Goodison Park, Liverpool,

Banyak kesalahan

Sementara itu, pelatih Liverpool: Jurgen Klopp mengatakan kekalahan timnya karena para pemainnya banyak melakukan kesalahan fatal. Tiga gol Aston Villa mengenai kaki atau tubuh pemain Liverpool sehingga berubah arah (deflected) dan mengecoh kiper.

“Kami terlalu banyak melakukan kesalahan dan salah satunya kesalahan fatal saat terjadi gol pertama Villa,” kata pelatih asal Jerman tersebut yang mempersembahkan gelar pertama Liga Inggris buat Liverpool dalam 20 tahun  terakhir.

“Musim lalu, kami berkata kepada diri kami sendiri bahwa kami ingin menciptakan sejarah (meraih trofi Liga Inggris untuk pertama kalinya dalam 20 tahun). Hari ini juga sejarah tapi dalam bentuk yang salah,” jelasnya.

“Ketika Anda kebobolan tujuh gol, saya tidak yakin Anda  bisa menyamakan kedudukan jadi 7-7,” ucap pelatih yang mempersembahkan gelar Liga Champions buat Liverpool pada tahun 2019.

Klopp optimistis timnya akan bangkit setelah jeda internasional. The Reds bertekad mengalahkan The Toffees, julukan Everton, pada Derby Merseyside pada 17 Oktober nanti.

Hari terburuk

Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengakui bahwa ini adalah hari terburuk sebagai pelatih United saat timnya dikalahkan Tottenham Hotspur 6-1. Enam gol The Lilywhites dicetak Tanguy Ndombele (4),  Son Heung-min (7, 37), Harry Kane (30, 79/penalti8), Serge Aurier (51). Sementara, gol tunggal United dicetak melalui penalti Bruno Fernandes (2).

Dengan hasil tersebut United tertahan di peringka ke-16 dengan mengumpulkan 3 poin dari tiga kali main, sementara Tottenham (7 poin) menempati peringkat keenam. “Penjelasan atas kekalahan ini sangat sulit. Kami kalah 1-6 di kandang oleh tim yang sangat bagus. Ini hari terburuk dalam karier saya sebagai pelatih Manchester United dan hari terburuk untuk seluruh pemain United,” ucapnya.

Ini adalah salah satu kekalahan terburuk di Liga Inggris. Bahkan, kekalahan buruk pertama United sejak dikalahkan Manchester City 1-6 pada Oktober 2011.  Sebaliknya, Tottenham menjadi tim tamu pertama yang mencetak empat gol pada babak pertama di kandang United sejak November 1957 saat menang atas United 4-3.

“Kadang kala Anda melakukan kesalahan. Itu adalah bagian dari pertandingan sepak bola. Namun, kami terlalu banyak melakukan kesalahan sehingga hasilnya seperti ini,” jelas pelatih asal Norwegia tersebut.***

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: