BANDUNG, (AKN).- Acara dangdutan yang berlatar belakang spanduk Rapat Pleno KPU Kabupaten Tasikmalaya, mendapat reaksi Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia . Lembabag ini berharap, sebagai penyelenggara, KPU diharapkan menjadi tonggak utama dalam pelaksanaan protokol kesehatan pda Pilkada 2020.
“Komisioner KPU Kabupaten Tasikmalaya malah ikut berjoged. Jika penyelenggara pemilu saja seperti ini, bagaimana nanti tahapan kampanye dua bulan ke depan?” kata Direktur DEEP Indonesia Yusfitriadi, melalui pernyataan tertulis pada Kamis (1/10/2020).
Acara dangdutan , yang videonya viral di media sosial, akan berdampak besar pada ancaman kesehatan. Bahkan mungkin mengarah pada pembentukan klaster baru penyebaran Covid-19. Dikhawatikan aktivitas itu kembali terjadi pada tahapan Pilkada 2020.
“Alih-alih dapat menjalankan dengan baik aturan PKPU 13 Tahun 2020, malah justru pengabaian terhadap aturan. Tidak menutup kemungkinan hal ini juga dapat terjadi di tahapan berikutnya. Malah berpotensi tinggi di tahapan kampanye, serta pemungutan dan penghitungan suara, karena mengundang konsentrasi massa banyak,” ujar Yusfitriadi.
Kejadian tersebut harus menjadi pelajaran yang sangat berharga dan tidak boleh terulang untuk kedua kalinya. Di tengah ancaman corona, mestinya semua pihak waspada. Bagaimanapun, kesehatan masyarakat jauh lebih diutamakan dari apapun. DEEP mendorong KPU Kabupaten Tasikmalaya untuk meminta maaf kepada publik dan berjanji tidak mengulanginya.
Minta maaf
Ketua KPU Kabupaten Taskimalaya Zamzam Jamaludin mengakui adanya kegiatan joged bersama dan videonya sempat viral di medsos itu. “Mereka adalah pegawai KPU dan panitia acara. Acara itu dilaksanakeun setelah acara pleno terbuka pengundian nomor urut calon dengan aman tertib dan sukses. Tentang joget itu terjadi di luar acara utama. Itu terjadi jauh setelah acara utama usai,” katanya.
KPU Kabupaten Tasikmalaya meminta maaf atas kejadian tersebut. “Ini menjadi bahanbagi kami untuk memperbaki diri. Kejadian juga ini juga dijadikan sebagai pelajaran berharga,” kata Zamzam Jamaludin. (Sup/AKN)***