Senin, 6 Mei 2024

Tag: kautamaan istri

Dewi Sartika:  Perempuan Sunda pun Ingin Maju (3-Habis)
Kabar Khas

Dewi Sartika: Perempuan Sunda pun Ingin Maju (3-Habis)

CEMOOHAN terhadap profesi guru perempuan tidak membuat Dewi Sartika goyah, apalagi mun­dur dari aktivitasnya. Semangatnya malah semakin menggebu-gebu untuk mewujudkan harapan-harapannya. ”Tatapi nu ngarang teu pisan galideur, unggut kalinduan, gedag kaanginan, sabab geus jamak baè anu hirup tèh, najan sakumaha hadè bageurna gè, sok aya baè nu dengki. Mungguh di bangsa urang nu matak dengki batur tèh aya tilu; banda, bagja, rupa.” (halaman 12). Dia berpikir keras, bagaimana caranya agar para orangtua mau menyekolahkan anak-anak perempuannya. Bagaimana pula supaya anak-anak perempuan itu mau bersekolah hingga selesai. Materi pelajarannya juga menjadi bahan pemikiran Dewi agar membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. Selain itu, agar masyarakat makin percaya pentingnya pendidikan bagi ...
Dewi Sartika: Mulanya Dianggap Pembawa Sial (1)
Kabar Khas

Dewi Sartika: Mulanya Dianggap Pembawa Sial (1)

NAMA Dewi Sartika dikenal luas sebagai salah seorang pejuang di bidang pendidikan, terutama untuk kaum pe­rempuan. Namun, tidak banyak yang tahu, menak Sunda yang lahir di Cicalengka tanggal 4 Desember 1884 itu meninggalkan jejak tertulis berupa sebuah buku. Buku yang naskah aslinya disimpan di Belanda itu beredar di kalangan yang sangat terbatas. Untuk memperingati kelahirannya, apakabar.news mengupas kandungan buku tersebut dalam tiga tulisan. -Redaksi BUKU dalam format digital itu tampak lusuh. Pada sampulnya tertulis ”Boekoe Kaoetamaan Istri Karangan Dewi Sartika Goeroe sakola istri di Bandoeng (Loeang piwoeroek djeung pangadjaran)”. Buku itu terdiri atas 28 halaman yang dibagi ke dalam lima bab. Meskipun setiap bab tidak memiliki judul tersendiri, benang merah tema pemikiran penul...