Dewi Sartika: Perahu Kecil di Lautan Luas (2)
RADEN Ajeng Kartini dan Raden Dewi Sartika menghadapi stigmatisasi (sikap merendahkan) kaum perempuan. Pada masa itu, terdapat dua hambatan di tengah masyarakat yang membuat langkah perempuan terpasung, yaitu pemahaman agama yang sempit dan adat istiadat yang sudah mengakar.
Perempuan tidak perlu bersekolah, kata para orangtua. Soalnya, meskipun berpendidikan, perempuan tetap tidak akan ”menjadi orang” seperti kaum lelaki. Perempuan itu cukup berperilaku baik, bisa memasak nasi, bisa bikin sambal, dan merapikan rumah untuk mengabdi kepada suami. ”Cenah hayang bisa nulis, mènta baè dipapatahan ka salakina.” (halaman 17)
Kaum agamawan juga ada yang tidak menghendaki kaum perempuan bersekolah. Mereka menilai, anak perempuan cukup mengaji, belajar salat yang baik, menghafalkan si...