JAKARTA.- Setelah sekitar 15 jam menggeledah gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meninggalkan Gedung Mina Bahari IV, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Sabtu (28/11/2020), sekitar pukul 02.30 WIB. Tidak kurang dari 6 koper yang diangkut tim berseragam rompi berwarna krem itu.
Keberadaan tim penyidik di perkantoran tersebut terkait penangkapan Menteri KP Edhy Prabowo, yang diduga menerima suap dalam pengurusan izin ekspor bayi lobster.Mereka terlihat berada di lokasi tersebut sekitar pukul 10.45 WIB, Jumat (27/11/2020). Penyidik senior KPK, Novel Baswedan tampak dalam aktivitas tim di kantor tersebut. KPK juga berencana akan melakukan penggeledahan di rumah Edhy Prabowo.
Sebelumnya, Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto mengungkapkan tentang agenda tim penyidik kantor KPK melakukan penggeledahan di KKP. Penggeledahan akan dilakukan secara menyeluruh.
Tujuh tersangka
Seperti diberitakan, KPK sudah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan ekspor bayi lobster. Mereka adalah Menteri Edhy Prabowo (EP), Safri (SAF) Stafsus Menteri KP, Andreau Pribadi Misanta (APM) Stafsus Menteri KP, Siswadi (SWD) pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK), Ainul Faqih (AF) staf istri Menteri KP, dan Amiril Mukminin (AM). Seorang lainnya diduga sebai pemberi suap yakni Suharjito (SJT) Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (PT DPPP).
Edhy Prabowo diciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu (25/11) dini hari di Bandara Soekarno-Hatta. Malam itu Edhy Prabowo bersama rombongan mendarat setelah terbang dari Amerika Serikat dan transit di Jepang. KPK mengamankan 17 orang termasuk Iis Rosyati Dewi, istri Edhy Prabowo.
Di AS Edhy Prabowo membelanjakan uang yang diduga hasil suap untuk membeli barang mewah dengan menghabiskan Rp 750 juta. Barang-barang mewah yang dibeli Edhy dan Iis antara lain jam tangan Rolex, tas Tumi, tas Louis Vuitton, hingga baju Old Navy. Menurut Nawawi, transaksi dilakukan 21 hingga 23 November 2020. (Sup)***