Jumat, 29 Maret 2024

Kendaraan Dinas Pemprov Jabar Pakai Mobil Listrik

Mobil listrik di Norwegia. Foto: Electric Motor Show 2020.

BANDUNG.-Pada awal tahun 2021 semua kendaraan dinas aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Provinsi Jawa Barat, akan dikonversikan pada kendaraan listrik. Termasuk kendaraan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Hal itu ditandai dengan pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) oleh Gubernur Ridwan Kamil di Area Parkir Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/11/2020). Peresmian stasiun charging kendaraan listrik tersebut bertepatan dengan peringatan ke-75 Hari Listrik Nasional.

“Hadirnya SPKLU menandai dikonversinya seluruh kendaraan dinas  ASN Pemerintah Daerah Provinsi Jabar di awal 2021. Saat ini, sedang disiapkan kebijakan terkait penggunaan kendaraan listrik,” ujar Gunernur.

Pemprov Jabar sedang menyusun kebijakan pendukung untuk itu. Saat ini produksi mobil listrik sudah massa. Karena itu mulai tahun depan pembelian mobil dinas wajib mobil listrik dan motor listrik.

Dengan demikiam Jaba akan menjadi provinsi pertama yang mewajibkan kebijakan penggunaan motor listrik bagi ASN. Minimal kendaraan dinas gubernur sampai level bawah.

Ramah lingkungan

Menurutnya, konversi penggunaan kendaraan listrik dinas ini ditujukan sebagai inisiasi awal untuk program kendaraan bermotor listrik, dengan bahan bakar nonfosil sehingga lebih ramah lingkungan.

Dalam agenda ini, Ridwan bersama Direksi PLN, pimpinan perusahaan otomotif, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Jabar turut mencoba mobil dan motor listrik, termasuk cara pengisian dayanya.

Sementara itu menyangkut ketersediaan mobil listrik, rencananya Pemda Provinsi Jabar akan membeli mobil listrik dari Hyundai tipe Ionic. “Saya sudah tes Hyundai ke Garut. Di tanjakan Nagreg tidak ada masalah,” ujarnya.

Harga mobil listrik Hyundai berkisar Rp600-700 juta. Selain pabrikan, mobil karya anak bangsa juga ditampilkan dalam agenda Hari Listrik Nasional. Mobil listrik karya Institut Teknologi Nasional (Itenas) merupakan yang pertama di Jabar dan diharapkan mampu menunjang target jumlah kendaraan listrik di Jabar di masa mendatang.

Sebagai perbandingan, Ridwan menjelaskan, kendaraan bensin dengan jarak tempuh 300 km akan menghabiskan dana Rp250 sampai Rp270 ribu. Tapi dengan mobil  listrik hanya Rp 50ribu untuk jarak 300 km. (Pri)***

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: