Sabtu, 20 April 2024

Demo Ricuh, 9 Orang Diamankan

Massa mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar.

BANDUNG, (AKN).- Polda Jabar  terus menyelidiki kasus pengrusakan mobil polisi saat unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang berujung rusuh, Selasa (7/10/2020) lalu, di sekitar  Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Dalam kaitan itu, polisi sudah mengamankan 9 orang mahasiswa.

“Perusakan terjadi diduga disebabkan kekecewaan massa karena aspirasi mereka tidak tersalurkan. Ada beberapa fasilitas umum yang dirusak. Mobil sudah kita tarik dan perbaiki,” ujar Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Rabu (7/10/2020).

Erdi memastikan proses penegakkan hukum akan  dilakukan. Dia meminta masyarakat tidak usah khawatir. Sekarang Kota Bandung sudah dalam keadaan kondusif. “Hanya saja belum terindikasi massa yang provokatif tersebut dari kelompok mana. Kita sedang mendalami,” ujarnya.

Kendaraan yang dirusak merupakan milik Bagian Operasi Polrestabes Bandung yang difungsikan sebagai kendaraan tim penindak pelanggaran protokol COVID-19. Dalam unjuk rasa tersebut, sekelompok massa tiba-tiba menyerang dengan beringas dan merusak kendaraan itu.

Tetap tenang

Di tempat yang sama Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi‎ meminta masyarakat tetap tenang. Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, buruh, atau mahasiswa di Kota Bandung, yang hendak melakukan aksi unjuk rasa, agar tidak terprovokasi dan bertindak anarkis. Sebab tindakan itu akan merugikan masyarakat.

“Penyampaian aspirasi hendaknya dilakukan secara santun dan baik. Lakukan dengan cara-cara damai . Sampaikan apirasinya secara baik. Mari kita jaga bersama supaya Kota Bandung agar tetap aman, tetap kondusif,” kata Rudy Sufahriadi.

Selain itu, Rudy juga meminta agar para pengunjuk rasa  menaati protokol kesehatan, sebagai upaya untuk mencegah menyebarnya virus corona. Bukann mustahil, Covid-19 akibat mengabaikan protokol kesehatan. “Jangan sampai ada klaster-klaster baru gara-gara tidak melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Jajaran Polda Jabar siaga mengamakan situasi dan memberikan pelayanan, jika terjadi unjuk rasa kembali. Dia juga mengimbau agar mahasiswa ataupun buruh yang akan berunjuk rasa ikut menjaga suasana.

Dalam aksi Selasa lalu, di tengah massa unjuk rasa tiba-tiba muncul ratusan massa kelompok berbaju hitam.  Mereka beraksi begitu provokatif.  Karena terjadi tindakan anarkis, polisi pun memaksa massa untuk bubar dengan menggunakan gas air mata. (AKN-1)***

 

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: